OTAK
Otak dibagi 2 yaitu otak besar (serebrum ) dan otak kecil ( serebelum ) . otak besar terdiri dari lobus frontalis, lobus parientalis, lobus oksipitalis dan lobus temporalis. Permukaan otak bergelumbang dan berlekuk-lekuk membentuk seperti sebuah lekukan yang disebut girus.
Otak besar merupakan pusat dari :
– motorik : impuls yang diterima diteruskan oleh sel-sel saraf kemudian menuju ke pusat kontraksi otot
– sensorik : setiap impuls sensorik dihantarkan melalui akson sel-sel saraf yang selanjutnya akan mencapai otak antara lain ke korteks serebri.
– Refleks : berbagai kegiatan refleks berpusat di otak dan batang otak sebagian lain di bagian medulla spinalis.
– Kesadaran : bagian batang otak yang disebut formasio retikularis bersama bagian lain dari korteks serebri menjadi pusat kesadaran utama.
– Fungsi luhur : pusat berfikir , berbicara berhitung dan lain – lain.
Pada bagian anterior sulkus sentralis merupakan bagian motorik penggerak otot
SEREBLUM
Otak kecil yang merupakan pusat keseimbangan dan kooardinasi gerakan.
Pada daerah serebelum terdapat sirkulus willisi, pada dasar otak disekitar kelenjar hipofisis, sebuah lingkaran arteri terbentuk diantara rangkaian arteri carotid interna dan vertebral, lingkaran inilah yang disebut sirkulus willisi yang dibentuk dari cabang-cabang arteri carotid interna, anterior dan arteri serebral bagian tengah dan arteri penghubung anterior dan posterior. Arteri pada sirkulus willisi memberi alternative pada aliran darah jika salah satu aliran darah ateri mayor tersumbat.
CAIRAN SEREBROSPINAL
Merupakan cairan yang bersih dan tidak berwarna dengan berat jenis 1,007. diproduksi didalam ventrikel dan bersirkulasi disekitar otak dan medulla spinalis melalui sistem ventricular. Cairan CSS diproduksi di pleksus koroid pada ventrikel lateral ketiga dan keempat, secara organik dan non organik cairan CSS sama dengan plasma tetapi mempunyai perbedaan konsenterasi. CSS mengandung protein, glokosa dan klorida, serta immunoglobulin. Secara normal CSS hanya mengandung sel darah putih yang sedikit dan tidak mengandung sel darah merah. Cairan CSS didalam tubuh diserap oleh villiarakhnoid.
MEDULA SPINALIS
– merupakan pusat refleks – refleks yang ada disana
– penerus sensorik ke otak sekaligus tempat masuknya saraf sensorik
– penerus impuls motorik dari otak ke saraf motorik
– pusat pola geraka sederhana yang telah lama di pelajari contoh melangkah.
Saraf somatic:
Merupakan saraf tepi berupa saraf sensorik dari perifer ke pusat dan saaf motorik dari pusat ke perifer. Berdasarkan tempat keluarnya dibagi menjadi saraf otak dan saraf spinal.
Saraf otak ada 12 pasang :
1. saraf olfaktorius ( N1 ) : untuk penghidu penciuman
2. saraf opticus ( N2 ) : saraf penglihatan
3. saraf okulomotorius ( N3 ) : saraf motorik penggerak otot bola mata
4. saraf troklearis ( N4 ) : motorik penggerak bola mata
5. saraf trigeminus ( N5 ) : merupakan saraf sensorik dan motorik dengan 3 cabang yaitu bagian optical, maksilaris, mandibularis.
6. saraf abdusens ( N6 ) : motorik penggerak bola mata
7. saraf fasialis ( N7 ) : sensorik daerah wajah
8. saraf audiotorius ( N8 ) : sensorik pendengaran dan keseimbangan
9. saraf glosofaringeus ( N9 ) : sensorik dan motorik sekitar lidah dan faring
10. saraf vagus ( N10 ) : merupakan saraf otonom terutama pada paru, jantung, lambung, usus halus dan sebagian usus besar.
11. saraf asesorius ( N11 ) : motorik pengerak otot sekitar leher
12. saraf hipoglosus ( N12 ) : motorik otot lidah
SARAF SPINAL
Dari medulla spinalis keluar pasangan saraf kiri dan kanan vertebra :
– saraf servikal 8 pasang
– saraf torakal 12 pasang
– saraf lumbal 5 pasang
– sara sacrum / sacral 5 pasang
– saraf koksigeal 1 pasang
saraf spinal mengandung saraf sensorik dan motorik, serat sensorik masuk medula spinalis melalui akar belakang dan serat motorik kaluar dari medula spinalis melalui akar depan kemudian bersatu membentuk saraf spinal
Saraf-saraf ini sebagian berkelompok membentuk pleksus ( anyaman ) dan terbentuklah berbagai saraf ( nervus ) seperti saraf iskiadikus untuk sensorik dan motorik daerah tungkai bawah. Daerah torakal tidak membentuk anyaman tetapi masing – masing lurus diantara tulang kosta( nervus inter kostalis ). Umumnya didalam nervus ini juga berisi serat autonom, terutama serat simpatis yang menuju ke pembuluh darah untuk daerah yang sesuai. Serat saraf dari pusat di korteks serebri sampai ke perifer terjadi penyebrangan ( kontra lateral ) yaitu yang berada di kiri menyebrang ke kanan begitu pula sebaliknya. Jadi apabila terjadi kerusakan di pusat motorik kiri maka yang mengalami gangguan anggota gerak yang sebelah kanan.
Terdapat 12 pasang saraf kranial yang keluar dari permukaan bawah otak melalui foramen kecil. Saraf kranial diberi nomor sesuai dengan urutan keluarnya, yaitu dari depan ke belakang.
Saraf-saraf kranial diperiksa menurut fungsinya, bukan diperiksa berdasarkan urutannya. Saraf kranial berfungsi sebagai saraf sensorik, sebagai saraf motorik dan saraf campuran. Pemeriksaan terhadap ke – 12 saraf akan kita bahas satu persatu di tiap postingan, dan kali ini akan kita bahas saraf kranialis yang pertama yaitu Nervus Olfaktorius.
Nervus Olfaktorius mengantarkan bau menuju otak dan kemudian diolah lebih lanjut (sebagai saraf sensoris). Dengan mata tertutup dan pada saat yang sama satu lubang hidung ditutup, klien diminta membedakan zat aromatis seperti kopi, teh, tembakau, cengkeh. Klien harus diuji penghidunya pada masing-masing lubang hidung. Klien diminta untuk menunjukkkan saat deteksi pertama bau, dan jika memungkinkan mengidentifikasi bau tersebut. Persepsi bau lebih penting daripada identifikasi bahan yang benar.
Penyakit pada hidung seperti sinusitis, alergi, ISPA merupakan penyebab tersering hilangnya kemampuan menghidu. Tumor pada sulkus olfaktorius merupakan penyebab neurologis hilangnya penghiduan. Sumbatan hidung harus dihilangkan menggunakan dekongestan nasal sebelum pemeriksaan.
Cara Pemeriksaan :
· Periksa lubang hidung, apakah ada sumbatan atau adanya polip atau sekret. Hal ini dapat mengurangi ketajaman penciuman sehingga mempengaruhi hasil pemeriksaan. (bersihkan sekret kemudian kalau perlu gunakan dekongestan hidung).
· Zat pengetes yang digunakan adalah zat yang sudah dikenal klien seperti kopi, teh, tembakau, atau cengkeh. Hindarkan zat yang dapat mengiritasi hidung seperti mentol, amoniak, alkohol atau cuka.
· Lakukan pemeriksaan terhadap hidung satu persatu.
· Klien tutup mata, dan minta klien atau pemeriksa menutup salah satu lubang hidung klien, kemudian klien disuruh mencium salah satu zat pengetes dan ditanya apakah klien mencium bau sesuatu dan apa yang diciumnya.
· Ulangi untuk lubang hidung yang lainnya.
· Penilaian : normosmi jika klien dapat mengenal semua zat pengetes dengan baik, bila daya penciuman berkurang disebut hiposmi, jika tidak dapat mencium sama sekali disebut anosmi.
Saraf tidak sadar (otonom) :
Simpatik : ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga urat pra ganglion pendek.
Parasimpatik : ganglion menempel pada organ yang dibantu, sehingga urat pra ganglion panjang.
Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis).
Sistem saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan “nervus vagus” bersama cabang-cabangnya, beberapa saraf otak lain & saraf sumsum sambung.
Parasimpatik | Simpatik |
Mengecilkan pupil | Memperbesar pupil |
Menstimulasi aliran ludah | Menghambat aliran |
Memperlambat denyut | Mempercepat denyut |
Membesarkan bronkus | Mengecilkan bronkus |
Menstimulasi sekresi kelenjar cerna | Menghambat sekresi kelenjar cerna |
Mengerutkan kantung kemih | Menghambat kontraksi ktg kemih |
Kelenjar tiroid adalah salah satu dari kelenjar endokrin terbesar pada tubuh manusia. Kelenjar ini dapat ditemui di leher. Kelenjar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan tubuh membakar energi, membuat protein dan mengatur kesensitifan tubuh terhadap hormon lainnya.
Filed under: SAINS | Tagged: SAINS | Leave a comment »